Yoga Prasetyo, remaja 14 tahun ini terbaring lemah saat perwakilan komunitas Pigura Warga Batang (PWB) menyambangi rumahnya, di dukuh Gondangan RT.09/02 desa Tulis, sore itu. Ada binar kebahagiaan, saat komunitas tersebut memberikan bantuan kepada keluarga ini.
Remaja yang masih duduk dibangku kelas 5 SD Negeri Tulis 01 itu terlihat masih asyik menonton televisi ukuran 14 inch yang berada bersebelahan dengan tempat tidurnya. Karena sehari-hari, hanya televisi ini yang menjadi hiburan bagi dirinya.
Yoga, sejak 9 tahun terakhir mengalami cacat permanen. Kedua kakinya tidak bisa dijadikan tumpuan berjalan, karena lemah dan membengkok. Yoga terpaksa harus menggunakan kursi roda untuk beraktifitas ke sekolah, ataupun bermain disekitar rumahnya.
Menurut Suprapti sang ibu, anak semata wayangnya itu sakit sejak berusia 5 tahun. Waktu itu, Yoga mengalami demam yang tak kunjung turun panasnya, akibat tidak bisa buang air besar. Janda yang hanya bermata pencaharian sebagai pembuat rengginang ini akhirnya membawa anak yang sudah ditinggal ayahnya sejak dalam kandungan itu ke rumah sakit.
Berharap bisa sembuh, Yoga ternyata divonis oleh dokter menderita sakit syaraf tulang punggung yang kejepit. Bukannya sembuh, hari demi hari Yoga justru semakin lemas. Karena keterbatasan biaya, sejak saat itu, Suprapti akhirnya memilih merawat Yoga dirumah, sambil berikhtiar ke sejumlah pengobatan alternatif.
Bukan tanpa alasan, Suprapti memilih merawat anak semata wayangnya itu dirumah, karena Suprapti harus tetap mencari nafkah untuk menyambung hidup. Setiap pagi, setelah Suprapti mengantar Yoga ke sekolah, dirinya baru bisa berkesempatan untuk melakukan pekerjaan rumah, serta membuat rengginang yang akan dijual ke pasar.
Setelah putra tunggalnya pulang sekolah, suprapti hanya bisa menemani Yoga menonton televisi ataupun mengantar Yoga bermain ke rumah tetangga yang membuka usaha bengkel. "Pinginnya punya usaha kecil-kecilan dirumah, biar bisa merawat Yoga di rumah", harapnya singkat.
Sore itu suasana haru pecah, saat Yoga menjawab pertanyaan dari Sudiyono yang merupakan ketua PWB. "Cita-citanya ingin jadi apa nak?", "ingin jadi montir", jawabnya singkat dan penuh semangat.
Kamis sore, rombongan pengurus dan anggota PWB sengaja menyambangi rumah Yoga untuk memberikan semangat dan amanat dari anggota. Kegiatan anjangsana dilanjutkan di Desa Pretek dan Gumawang kecamatan Pecalungan.
Kamis sore, rombongan pengurus dan anggota PWB sengaja menyambangi rumah Yoga untuk memberikan semangat dan amanat dari anggota. Kegiatan anjangsana dilanjutkan di Desa Pretek dan Gumawang kecamatan Pecalungan.